Cetak biru denah bangunan Lawang Sewu ini ditandatangani pada tahun 1903 di Amsterdam. Bangunan ini diperuntukkan sebagai kantor pusat NIS, yakni perusahaan kereta api milik kolonial Belanda. Oleh sebab itu anda akan menemukan Lokomitif kereta yang dipajang dihalaman samping Lawang Sewu. Gedung tiga lantai bergaya art deco (1850-1940) ini karya arsitek Belanda ternama, Prof Jacob F Klinkhamer dan BJ Queendag.
Lawang sewu dikenal sebagai obyek wisata yang bernuansa mistis dan dipenuhi mitos di dalamnya. Pada masa penjajahan Jepang, ruang bawah tanah Lawang Seu ini digunakan untuk penjara, baik bagi pejuang pribumi dan beberapa orang Belanda. Penjara yang diciptakan Jepang ini adalah berupa penjara jongkok. Tak heran apabila banyak pejuang yang mati di penjara ini.
Sesaat setelah kemerdekaan Lawang Sewu digunakan Kantor Perusahaan Kereta Api, kemudian militer mengambil alih gedung ini, tetapi sekarang telah kembali ke tangan PT KAI.
Apabila anda ingin menikmati suasana bangunan seperti di Belanda, kami sangat menyarankan anda untuk berkunjung ke Lawang Sewu. Letaknya yang berada di pusat Kota Semarang membuat akses untuk menuju lokasi ini sangat banyak. Terdapat banyak moda transportasi yang bisa digunakan, seperti Bus Rapid Transit (BRT), Tranportasi Online maupun dengan kendaraan pribadi. Jika anda ingin menginap di Kota Semarang kami menawarkan Amarilis Guesthouse sebagai tempat untuk anda beristirahat. Lokasi kami sangat tenang dan nyaman untuk anda yang bepergian sendiri atau bersama keluarga/teman.